Redaksi | Pedoman Media Siber | Disclamair | Kontak
Tidak Tahan Makan Debu,
Masyarakat Kecamatan Pasir Penyu Hentikan Ratusan Mobil Angkutan Batu Bara

Wartawan Inhu Asnan
Senin, 12 Agus 2024 07:35 WIB | dilihat: 17482 kali
Foto: Mobil-mobil pengangkut Batu Bara yang di stop Masyarakat Kecamatan Pasir Penyu

Indragiri Hulu (ungkapriau.com)- Masyarakat Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), melakukan aksi pemberhentian mobil angkutan batu bara yang melintas Jalan Elak dari arah peranap menuju pelabuhan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu. Senin (12/8/2024).

Pemberhentian mobil-mobil angkutan Batu Bara ini, dilakukan warga Kecamatan Pasir Penyu karena Jalan mereka yang kini kondisinya sangat memprihatinkan akibat armada pengangkut Batu Bara tersebut.

Aksi pemberhentian Mobil-mobil angkutan Batu Bara di dekat kawasan STAI Air Molek. Sudah kesekian kalinya dilakukan sebagai bentuk protes masyarakat atas jalan mereka yang terus menyumbangkan debu kepada warga dan tidak diperhatikan perawatannya oleh Pemerintah dan perusahaan pemilik batu bara itu.

Penghentian truck batu bara ini karena warga tidak tahan dengan debu yang ditimbulkan truck batu bara di daerah itu. "Kami sudah gak tahan makan debu gara-gara truck batu bara ini," sebut Nardi salah seorang warga.

Kondisi hingga Senin (12/8) siang, ada ratusan truck yang terhenti di jalan elak tidak dapat melintas karena dihadang warga. Terlihat aparat kepolisian sudah turun mengamankan lokasi.

Penghentian truk batu bara ini sebelumnya juga terjadi di Desa Bongkal Malang, Kecamatan Kelayang karena warga resah akibat angkutan batu bara jalan di daerah tersebut hancur.

Angkutan batu bara di Bongkal Malang sempat terhenti selama tiga hari.

Setelah itu beroperasi kembali setelah dilakukan mediasi oleh Wakapolres Inhu Kompol M Situmeang dengan warga dan pihak PT Global pemilik angkutan.

Ketua Forum Penyelamat Aset Negara (FPAN), Arifudin A Khalik yang getol menyuarakan agar angkutan batu bara membuat jalan operasional sendiri menanggapi kejadian ini meminta kepada Pemprov Riau, Pemkab Inhu dan pengusaha batu bara segera menindaklanjuti persoalan ini.

"Ini mau menghadapi HUT RI dan Pilkada. Kami berharap pemerintah dan pengusaha batu bara mencari solusi. Jangan hanya pihak kepolisian saja yang disibukkan untuk pengamanan. Karena bisa jadi penghentian angkutan batu bara ini bakal terjadi di Kecamatan lain yang dilintasi. Karena sudah terjadi di Kelayang, ini terjadi lagi di Pasir Penyu," sebut Arifudin.

Arifudin kembali menyarankan agar tuntutan masyarakat dan mahasiswa serta FPAN segera ditindaklanjuti pemerintah agar pengusaha tambang batu bara membuat jalan operasional angkutan sendiri supaya tidak melintas di jalan umum.

"Desakan ini dilakukan mengingat banyak warga yang meninggal dunia akibat kecelakaan dengan truk batu bara. Ada juga rumah warga yang sering ditimpa angkutan batu bara serta kondisi jalan umum hancur dan berdebu. Jadi kami harap pemerintah segera turun tangan mengatasi keresahan masyarakat ini," kata nya. (Asnan)



Rekomendasi untuk Anda


Connect With Us





Copyright © 2013 PT. Ungkap Riau Media
All right reserved